Bandung, JUWITER...!!! Sahabat, Sekolah Adiwiyata itu memang masih sangat minim. Terbukti dengan berita di Jabar Ekspres lo. Dikabarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat mencatat jumlah sekolah adiwiyata saat ini masih minim.
Hal itu terlihat dari minimnya sekolah yang ikut serta dalam program sekolah berwawasan lingkungan hidup ini yang selenggarakan di tingkat provinsi di Jawa Barat.
Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup KBB, Zamilia Floreta membenarkan minimnya sekolah yang berwawasan lingkungan.
Dia menjelaskan, pada program Adiwiyata 2019, hanya delapan sekolah yang berpartisipasi. Lima sekolah di antaranya mendapatkan penghargaan Raksa Prasada sebagai Sekolah Adiwiyata dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga : Tips Mendaki Gunung Rinjani
“Kalau kita lihat memang sangat minim karena jumlah sekolah kan banyak. Tahun lalu, kami sudah sosialisasikan program ini ke 70 sekolah, tetapi yang mendaftar hanya delapan sekolah. Dan, Alhamdulillah lima sekolah mendapatkan penghargaan,” katanya di Ngamprah, kemarin.
Iklan
Kelima sekolah yang mendapatkan penghargaan tersebut yaitu SMAN 2 Padalarang, SMAN 1 Lembang, SMPN 2 Padalarang, SMPN 2 Ngamprah, dan SD Damian School. Kelima sekolah ini dinilai memenuhi kriteria sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan.
Menurut Zamilia, sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, sebagaimana tertuang dalam visi misi dan kebijakan sekolah. Selain itu, para siswa, guru, dan petugas di sekolah aktif berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kriteria-kriteria inilah yang menjadi penilaian dalam program Adiwiyata. Dan proses penilaian juga berjalan bertahap selama setahun. Jadi, sekolah harus bisa menjalankan program-program berkesinambungan selama minimal setahun,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan, tahun ini pihaknya hanya menargetkan enam sekolah yang berpartisipasi dalam program Adiwiyata 2019. Hal itu disebabkan minimnya anggaran sosialisasi serta personel di dinasnya.
Baca Juga : Syarat Fisik Menjadi Pramugari, Pantesan Aja
Bahkan tahun 2019, pihaknya tidak menggelar sosialisasi terlebih dahulu. Namun, langsung mendatangi sekolah-sekolah yang dituju untuk memberikan pembinaan terkait dengan sekolah berwawasan lingkungan. (drx)
Sumber : JabarEkspres
Hal itu terlihat dari minimnya sekolah yang ikut serta dalam program sekolah berwawasan lingkungan hidup ini yang selenggarakan di tingkat provinsi di Jawa Barat.
- Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup Tentang Sekolah Adiwiyata
Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup KBB, Zamilia Floreta membenarkan minimnya sekolah yang berwawasan lingkungan.
Dia menjelaskan, pada program Adiwiyata 2019, hanya delapan sekolah yang berpartisipasi. Lima sekolah di antaranya mendapatkan penghargaan Raksa Prasada sebagai Sekolah Adiwiyata dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga : Tips Mendaki Gunung Rinjani
“Kalau kita lihat memang sangat minim karena jumlah sekolah kan banyak. Tahun lalu, kami sudah sosialisasikan program ini ke 70 sekolah, tetapi yang mendaftar hanya delapan sekolah. Dan, Alhamdulillah lima sekolah mendapatkan penghargaan,” katanya di Ngamprah, kemarin.
Iklan
- Sekolah-sekolah yang mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata
Kelima sekolah yang mendapatkan penghargaan tersebut yaitu SMAN 2 Padalarang, SMAN 1 Lembang, SMPN 2 Padalarang, SMPN 2 Ngamprah, dan SD Damian School. Kelima sekolah ini dinilai memenuhi kriteria sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan.
Menurut Zamilia, sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, sebagaimana tertuang dalam visi misi dan kebijakan sekolah. Selain itu, para siswa, guru, dan petugas di sekolah aktif berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
- Syarat Bisa Lulus Sebagai Sekolah Adiwiyata
“Kriteria-kriteria inilah yang menjadi penilaian dalam program Adiwiyata. Dan proses penilaian juga berjalan bertahap selama setahun. Jadi, sekolah harus bisa menjalankan program-program berkesinambungan selama minimal setahun,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan, tahun ini pihaknya hanya menargetkan enam sekolah yang berpartisipasi dalam program Adiwiyata 2019. Hal itu disebabkan minimnya anggaran sosialisasi serta personel di dinasnya.
Baca Juga : Syarat Fisik Menjadi Pramugari, Pantesan Aja
Bahkan tahun 2019, pihaknya tidak menggelar sosialisasi terlebih dahulu. Namun, langsung mendatangi sekolah-sekolah yang dituju untuk memberikan pembinaan terkait dengan sekolah berwawasan lingkungan. (drx)
Sumber : JabarEkspres