Jarak Zonasi Sekolah Dikeluhkan, Kok Bisa?
Zonasi Sekolah, Juwiter !!! Baik SMP ataupun SMA, tentu orang tua mungkin juga anak, banyak mengeluhkan sistem zonasi sekolah, namun inilah keadilan dari sebuah kebijakan untuk pemerataan dan istilah lain yang tidak mendiskriminasikan hak-hak anak yang lain yang membutuhkan sekolah dengan ragam potensi siswa di dalamnya.
Berita dibawah ini yang di kutip dari Kumparan menggambarkan keluhan terkait jarak zonasi sekolah. Sejak pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Kalbar dibuka pada Senin (24/6), banyak orang tua siswa yang mengeluhkan Sistem Zonasi.
Salah satunya terkait penghitungan jarak antara rumah mereka dengan sekolah. Sejumlah orang tua siswa mengeluh, ketika mereka mengecek jarak dari sekolah ke rumah mereka dengan Google Maps, hasilnya berbeda dengan hitungan jarak yang tertera pada aplikasi khusus Sistem Zonasi.
Padahal, aplikasi tersebut merupakan hasil integrasi antara Kemendikbud dengan Google Maps.
Kata Orang Tua tentang Jarak Zonasi Sekolah
Ini adalah kata orang tua tentang jarak zonasi sekolah di Kumparan. Nuraini, namanya, salah satu orang tua siswa, khawatir anaknya tidak bisa masuk ke sekolah pilihannya akibat keberadaan Sistem Zonasi.
Sebab, ia merasa anaknya memiliki nilai yang cukup baik. “Sistem Zonasi ini bikin orang tua jadi dilema. Tadi yang kita pikir anak kita nilainya termasuk yang baik, untuk SMAN 1 atau SMAN 3 yang favorit sebenarnya bisa kemungkinan masuk. Tapi karena Sistem Zonasi ini kita tidak berani macam-macam,” katanya, Selasa (25/6).
Awalnya, Nuraini hendak mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Pontianak atau SMAN 3 Pontianak. Namun, karena jarak rumahnya di Jalan Dr. Wahidin dengan kedua sekolah tersebut cukup jauh, sehingga dirinya lebih memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah terdekat, yakni SMAN 4 Pontianak di Jalan Dr. Wahidin, Kecamatan Pontianak Kota. J
Jarak Zonasi Sekolah
Berdasarkan Berita ini, jarak zonasi sekolah didasarkan penghitungan jarak lewat Google Maps, Nurani menyebut bahwa jarak dari rumahnya ke SMAN 4 Pontianak hanya 600 meter.
Namun, pada aplikasi Sistem Zonasi, jarak untuk jaraknya adalah 2.000 meter. “Tadi saya ketemu tetangga saya belakang rumah pas isi bensin, jadi dia tanya masuk mana, saya bilang masuk SMA 4. Itulah tetangga saya pada ngeluh kak, katanya, ini saya gitu jak, dia ngitung di mana jak, kita ini kan awam ndak paham juga gimana,” imbuh Nuraini.
Nuraini tinggal di di kompleks perumahan di Jalan Dr Wahidin, sehingga menyebabkan penghitungan jarak tempuh di aplikasi menjadi berputar-putar mengikuti jalur jalan yang ada. Saat dirinya mencoba mengajukan komplain, pihak sekolah menyarankan untuk mempertanyakan langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar. Meski mengaku pasrah, Nuraini tetap melanjutkan pendaftaran yang ada, berharap anaknya bisa lulus.
“Kalau saya ke dinas lagi makan waktu lho, orang ini banyak mau daftar,” tambahnya. (hp9) Bersabarlah. Wallahua'lam. Shollu Alanabi
Berita dibawah ini yang di kutip dari Kumparan menggambarkan keluhan terkait jarak zonasi sekolah. Sejak pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Kalbar dibuka pada Senin (24/6), banyak orang tua siswa yang mengeluhkan Sistem Zonasi.
Salah satunya terkait penghitungan jarak antara rumah mereka dengan sekolah. Sejumlah orang tua siswa mengeluh, ketika mereka mengecek jarak dari sekolah ke rumah mereka dengan Google Maps, hasilnya berbeda dengan hitungan jarak yang tertera pada aplikasi khusus Sistem Zonasi.
Padahal, aplikasi tersebut merupakan hasil integrasi antara Kemendikbud dengan Google Maps.
Kata Orang Tua tentang Jarak Zonasi Sekolah
Ini adalah kata orang tua tentang jarak zonasi sekolah di Kumparan. Nuraini, namanya, salah satu orang tua siswa, khawatir anaknya tidak bisa masuk ke sekolah pilihannya akibat keberadaan Sistem Zonasi.
Sebab, ia merasa anaknya memiliki nilai yang cukup baik. “Sistem Zonasi ini bikin orang tua jadi dilema. Tadi yang kita pikir anak kita nilainya termasuk yang baik, untuk SMAN 1 atau SMAN 3 yang favorit sebenarnya bisa kemungkinan masuk. Tapi karena Sistem Zonasi ini kita tidak berani macam-macam,” katanya, Selasa (25/6).
Awalnya, Nuraini hendak mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Pontianak atau SMAN 3 Pontianak. Namun, karena jarak rumahnya di Jalan Dr. Wahidin dengan kedua sekolah tersebut cukup jauh, sehingga dirinya lebih memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah terdekat, yakni SMAN 4 Pontianak di Jalan Dr. Wahidin, Kecamatan Pontianak Kota. J
Jarak Zonasi Sekolah
Berdasarkan Berita ini, jarak zonasi sekolah didasarkan penghitungan jarak lewat Google Maps, Nurani menyebut bahwa jarak dari rumahnya ke SMAN 4 Pontianak hanya 600 meter.
Namun, pada aplikasi Sistem Zonasi, jarak untuk jaraknya adalah 2.000 meter. “Tadi saya ketemu tetangga saya belakang rumah pas isi bensin, jadi dia tanya masuk mana, saya bilang masuk SMA 4. Itulah tetangga saya pada ngeluh kak, katanya, ini saya gitu jak, dia ngitung di mana jak, kita ini kan awam ndak paham juga gimana,” imbuh Nuraini.
Nuraini tinggal di di kompleks perumahan di Jalan Dr Wahidin, sehingga menyebabkan penghitungan jarak tempuh di aplikasi menjadi berputar-putar mengikuti jalur jalan yang ada. Saat dirinya mencoba mengajukan komplain, pihak sekolah menyarankan untuk mempertanyakan langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar. Meski mengaku pasrah, Nuraini tetap melanjutkan pendaftaran yang ada, berharap anaknya bisa lulus.
“Kalau saya ke dinas lagi makan waktu lho, orang ini banyak mau daftar,” tambahnya. (hp9) Bersabarlah. Wallahua'lam. Shollu Alanabi