Untuk menuju sekolah sehat perlu dilakukan kegiatan dalam bentuk pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
1) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui:
a. Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran, sesuai kurikulum yang berlaku untuk setiap jenjang pendidikan dan dapat diintegrasikan ke semua mata pelajaran khususnya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat, terutama melalui pemahaman konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat, mencakup:
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan kesiswaan.
Organisasi kesiswaan, seperti OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat yang dilakukan secara ekstrakurikuler.
Dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS, agar bersama-sama mencari cara penanggulangannya antara lain berupa kegiatan berdasarkan konsep 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, keselamatan).
Contoh kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan terkait dengan pendidikan kesehatan antara lain:
2) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan kepada siswa dan lingkungannya. Adapun tujuan dari pelayanan kesehatan adalah :
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan terkait pelayanan kesehatan sekolah, antara lain meliputi:
Untuk memaksimalkan kegiatan pelayanan kesehatan diperlukan pendekatan dan metode yang tepat, strategis, efektif, dan efisien. Untuk pendekatan pelayanan kesehatan dapat dikelompokan menjadi tiga pendekatan, yakni:
Sedangkan, untuk metode pelayanan kesehatan, setidaknya ada 5 (lima) metode yang dapat digunakan, yakni:
1) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui:
a. Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran, sesuai kurikulum yang berlaku untuk setiap jenjang pendidikan dan dapat diintegrasikan ke semua mata pelajaran khususnya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup sehat, terutama melalui pemahaman konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat, mencakup:
- Memahami pola makanan sehat;
- Memahami perlunya keseimbangan gizi;
- Memahami berbagai penyakit menular seksual;
- Mengenal bahaya seks bebas;
- Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan yang tidak sehat;
- Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;
- Mengenal bahaya minuman keras;
- Mengenal bahaya penyalahgunaan narkoba;
- Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba;
- Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan kesiswaan.
Organisasi kesiswaan, seperti OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat yang dilakukan secara ekstrakurikuler.
Dalam pelaksanaan program Sekolah Sehat, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS, agar bersama-sama mencari cara penanggulangannya antara lain berupa kegiatan berdasarkan konsep 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, keselamatan).
Contoh kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dilakukan terkait dengan pendidikan kesehatan antara lain:
- Wisata siswa;
- Kemah (Persami);
- Ceramah, diskusi, simulasi, dan bermain peran;
- Lomba-lomba;
- Bimbingan hidup sehat;
- Apotek hidup;
- Kebun sekolah;
- Kerja bakti;
- Majalah dinding, buletin, majalah;
- Piket sekolah.
2) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan kepada siswa dan lingkungannya. Adapun tujuan dari pelayanan kesehatan adalah :
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
- Meningkatkan daya tahan tubuh siswa terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
- Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan siswa yang cedera/cacat agar dapat berfungsi secara optimal.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan terkait pelayanan kesehatan sekolah, antara lain meliputi:
- Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan.
- Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit.
- Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan siswa yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
Untuk memaksimalkan kegiatan pelayanan kesehatan diperlukan pendekatan dan metode yang tepat, strategis, efektif, dan efisien. Untuk pendekatan pelayanan kesehatan dapat dikelompokan menjadi tiga pendekatan, yakni:
- Pendekatan yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah perorangan, antara lain pencarian, pemeriksaan, dan pengobatan penderita.
- Pendekatan yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah lingkungan di sekolah, khususnya masalah lingkungan yang tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan optimal.
- Pendekatan yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat sekolah.
Sedangkan, untuk metode pelayanan kesehatan, setidaknya ada 5 (lima) metode yang dapat digunakan, yakni:
- Penataran/pelatihan
- Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling)
- Penyuluhan kesehatan
- Pemeriksaan langsung
- Pengamatan (observasi).