Fitri Intani Mahsin |
Diceritakan kabid humas, pipit adalah siswa yang mampu mereflesikan dari awal sampai akhir terkait apa yang dijelaskan gurunya pada setiap mata pelajaran. “Selesai dijelaskan, kita suruh ulang menjelaskan didepan, apa yang sudah kita jelaskan, anak itu langsung bisa mereflesikan,” kata Wahib, SH, Wakabid Humas.
Selain kemampuan itu, pipit juga disebutnya sebagai siswi yang pendiam tapi cerdas. Dibalik itu pipit pintar mengaji, berpuisi, pintar juga di bidang MIPA bahkan semua bidang yang membuatnya tidak pernah absten untuk diikutkan mewakili SMPN 1 Masbagik dalam berbagai ajang kompetinsi, baik tingkat kabupaten dan provinsi.
Setara dengan pendapat wakil kepala bidang Humas, Wahib, SH, yang juga menjadi guru Pendidikan dan Kewarganegaraan, prestasi pipit juga disampaikan oleh guru Bahasa Inggris di tempat pipit menimba Ilmu. SMPN 1 Masbagik.
L. Sriman Angsare, S.Pd namanya. Mereka merasa bangga memiliki siswa-siswi berprestasi. Selain pipit, mereka juga menyebut siswa-siswi lain seperti Juliani, Fujiana, lela, liza dan siswa lainnya.
Rata-rata, untuk peningkatan prestasi, mereka memberikan pembinaan lebih dari jadwal yang sudah ditetapkan. Mereka juga berharap banyak hal terutama dari Dinas Dikpora Lombok Timur agar bisa menyiapkan sebuah wadah pembinaan demi tunas-tunas bangsa seperti pipit bisa bermunculan mengharumkan nama Lombok Timur.
Dalam pada ini, lebih jauh mengenal Fitri Intani Mahsin, adalah siswi yang masih duduk di kelas VII, artinya terkait dirinya yang menjadi Juara “Story Telling” tentu saja mengalahkan kakak kelasnya yang lain untuk mewakili SMPN 1 Masbagik dalam kompetinsi yang tidak semua orang bisa.
Bukan hanya kakak kelasnya yang berhasil ditandingi, semua peserta lomba tingkat SMP se kabupaten Lombok Timur juga membuktikan bahwa “pipit” adalah yang terbaik, dikuatkan juga dengan keputusan dewan juri yang menetapkannya sebagai juara 1.
Wawancara dengan pipit terkait “Story Telling”. Putri ke-2 (dua) dari 3 (tiga) bersaudara ini menjelaskan story telling adalah lomba yang mempresentasikan cerita menggunakan bahasa Inggris dengan mengambil tema tertentu.
Kriteria penilaian seleksi story telling ini dinilai dari penampilan peserta, pelafalan, intonasi, kesesuaian kostum yang digunakan dengan tema cerita dan kriteria lainnya. Sementara untuk pribadi pipit terkait inspirasi yang bisa didapatkan publik dari siswi yang lahir pada 12 Juli 2001 silam ini, untuk metode belajar misalnya.
Dikatakan pipit, bahwa dirinya menggunakan waktu Sore dan Malam untuk mengulang kembali pelajaran yang didapatkan, “Saya belajar Sore dan malam,” cerita pipit.
Ketika ditanya siapa yang paling berperan dalam keberhasilanya meraih prestasi, pipit menjawab, Bapak. “Bapak itu tegas, pintar, jujur, beliau dah motivator pipit,” ujarnya.
Sedangkan guru yang paling berperan terutama untuk prestasinya dalam Story Telling, pipit ceritakan bernama L. Sriman Angsare “beliau guru bahasa inggris yang banyak memberikan saya bimbingan dan motivasi,” kesannya.
Sementara untuk pesannya kepada teman sebanyanya, pipit berpesan agar selalu belajar dengan rajin, menggunakan waktu sebaik mungkin dan rajin beribadah. “Pesan saya, jangan lupa berdoa, rajin-rajin shalat dan kalau bisa kurangi menonton TV” tulis pipit dalam lembaran kecil, karena pihaknya sedikit grogi menjawab wawancara (mz).