Penulis : ADI Phatoni, SH.
Menteri Desa pembangunan Daerah Tertinnggal dan Transmigrasi pada panggal 19-02-2015 meluncurkan sebuah program yang di sebut dengan Indeks Desa Membangun (IDM), indeks tersebut diharapkan bisa menjadi rujuk untuk mengetaskan jumlah desa tertinggal dan meningkatkan jumlah desa mandiri di seluruh Indonesia
Suatu desa, baru dikatakan maju apabila desa tersebut bisa memberikan nilai lebih buat masyarakatnya dalam artian disini desa bisa memberikan rangsanya pada masyarakat terutama pada generasi muda untuk bisa berkreasi dan berinovasi, disini peranan desa adalah memberikan rangsangan baik itu itu moril maupun materil.
Menurut guru besar IPDN prof Dr Sadu Wasistiono, Ms pada waktu peluncuran Indek Desa Tertinggal mengatakan proses pembangunan sudah tidak bisa lagi menjadikan masyarakat desa sebagai objek apalagi sekedar jadi penonton, masyarakat desa harus sebagai subjek dan ikut serta dalam proses sampai pembangunan di desa.
Sejak lepasnya tiga dusun majuwet,peron dan pengendong lima tahun yang lalu dari desa Anjani menjadi Desa Bintang Rinjani, wajah tiga dusun ini mulai berubah, terlihat dari geliat pembangunan di bidang fisik infrastruktur maju pesat, ini adalah prestasi besar yang patut di apresiasikan, namun janganlah kita berpuas diri dulu karena, masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti kita sikapi dengan bijak dalam pembangunan.
Suatu pembangunan akan berjalan dengan selaras dan seimbang apabila pembangunan fisik dan non fisik berjalan ,nah inilah yang masih kurang perhatian dan menjadi tantangan kedepanya berapa banyaknya sumber daya manusia (SDM) di desa ini dari berbagai disiplin ilmu tapi banyak yang nganggur karena kurangnya kreatifitas mereka sendiri. Inilah yang penulis sebut sebagai tantangan besar bagaimana kita mengubah pola pikir para muda di desa ini menjadi pemuda yang kreatif dan produktif.
Kita melihat begitu banyak agresi muda kita dilingkungan Desa Bintang Rinjani setiap tahunnya banyak para sarjana yang lulus dari perguruan tinggi dari berbagai disiplin ilmu ini namun setelah menyandang gelar sarjana tidak tau apa yang akan mereka kerjakan (pengangguran) hanya mengandalakan supaya bisa masuk mengajar (mengabdi) dilingkungan Pondok Pesantren Sa’adatuddarain NW Majuwet entah itu di Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau di Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) yang secara rasio tidak memungkinkan karena jumlah siswa dengan guru sudah tidak memungkinkan untuk menampung mereka semua.
Oleh karena itu bagaimana cara kita dari semua unsur di Desa Bintang Rinjani yang kita cintai ini bisa mencarikan solusi agar tidak menjadi dilema dan masalah dikemudian hari akibat banyaknya pengangguran. Alangkah baiknya dua atau tiga tahun kedepan ini kita bersama-sama bersinergi memecahkan masalah ini bagaimana kita bisa menampung para pemuda dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu ini tidak menganggur lagi.
Umpanya saja dari Pemerintahan Desa memberikan rangsangan baik itu berupa pelatihan kreatifitas dan ditindak lanjuti dengan membentuk mereka menjadi beberapa kelompok kerja yang kreatif yang menghasilkan dan bisa menjadi lapangan pekerjaan dan semua kelompok ini dinaungi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Mungkin kita semua bertanya dari mana dananya karena setiap kegiatan yang namanya usaha membutuhkan pendanaan. Penulis pernah berdiskusi singkat dengan salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kab. Lombok Timur Bapak H. Huspain, SKM dia mengatakan “Bersyukur masyarakat disini mau memekarkan diri dari Desa Anjani karena dengan dana Desa yang langsung dari pusat yang kisarannya cukup signifikan pertahun dengan luas wilayah yang tidak terlalu luas dan masyarakat yang tidak terlalu banyak sangat memungkin untuk membangun dari semua sektor baik itu fisik maupun non fisik” .
Lebih lanjut dikatakan Pembangunan fisik, saya yakin dalam beberapa tahun kedepan akan rampung dengan dana yang besar tersebut, karenanya bagaimana dana yang berkelanjutan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk non fisik juga. Imbuh anggota DPRD kab. Lombok Timur dari Dapil I tersebut.
Desa yang berinovasi menurut menteri Desa adalah desa yang memiliki ciri khas dalam bentuk produk unggulan yang dikerjakan dan dikelola oleh masyarakat dan para pemuda kreatif. Inilah yang menjadi pemacu semangat kita supaya bisa membentuk Desa Bintang Rinjani menjadi desa yang kratif dan berdedikasi tinggi.
Semoga apa yang kita cita-citakan untuk kemajuan desa Bintang Rinjani yang kita cintai ini bisa tercapai, sesuai dengan visi-misi Kepala Desa Bintang Rinjani H. Nasrun yakni Mewujukan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Desa Bintang Rinjani Dalam Bingkai Iman dan Taqwa. Amin.