SIMPULKIPRAH. simpulntb.com. Umi panggilan dari ibu dua anak ini merupakan seorang perempuan yang selalu tegar dan teguh pada prinsip hidupnya. Semangat dan selalu berpikir positif, yakin akan janji Allah. Dia seorang yang selalu aktif pada kegiatan sosial. Sehari-hari dia dipanggil ibu kader oleh masyarakatnya.
Pada tahun 1996 Umi menginjak usia 18 tahun waktu itu ia memilih untuk melepas masa lajangnya dari pernikahan itu ia dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Dedi Zaenul Majdi pada tahun 1999. Sekitar lima tahun berumah tangga dia diceraikan oleh suaminya di tahun 2001, pada saat anaknya masih berumur satu tahun tiga bulan.
Status sebagai janda anak satu pada waktu itu merupakan status yang sangat sensitif dan bahkan sering menjadi buah bibir para tetangga, sebab tidak hanya bujang bahkan para suami-suami tidak sedikit yang mencoba menggodanya.
Kondisi itu menjadi penambah beban mentalnya selain ia harus menanggung biaya hidup bersama anaknya yang masih kecil. Tak tahan dengan keadaanya itu, dua tahun kemudian tepatnya tahun 2003 ia menikah lagi dan dari pernikahanya yang kedua ini ia dikaruniai seorang anak bernama Bayu Azhari yang lahir pada tanggal 3 Juni 2004. Dia sangat berharap pada pernikahannya yang kedua ini dapat bertahan.
Namun takdir berkehendak lain, saat itu anaknya baru berusia dua bulan, Sumiati terpaksa mengugat cerai suaminya kegagalan dalam pernikahannya yang kedua itu membuat ia tidak ingin menikah lagi sampai dengan saat ini.
12 tahun lamanya ia telah mempertahankan statusnya sebagai single parent. Menurutnya, cukuplah ini sebagai pelajaran baginya dan dari pengalaman pahitnya tersebut ia selalu berpesan kepada siapa saja agar jangan sampai sepertinya.
Demi menghidupi kedua anaknya, Sumiati rela bekerja serabutan, dari menjadi buruh tani hingga pedagang keliling. Dan sekitar pada tahun 2008-2011 dia aktif bekerja pada multilevel marketing, Tahun 2012 ia diangkat menjadi kader kesehatan di dusun Otak Pancor Selatan, Desa Lendang Nangka Utara yang direkomendasikan langsung oleh Bapak Kadus.
Menurutnya yang membuat ia sangat menyenangi pekerjaan ini adalah karena banyak bersilaturahim dengan masyarakat di seluruh desa khususnya di kekadusan ia tinggal.
Selain itu ia juga dipercayakan sebagai anggota pada program GEN (Generasi Emas NTB) pada program ini yang kita bina adalah ibu hamil yang kekurangan energi kronis, khususnya warga yang tergolong miskin, berdasarkan pendataan yang disetujui oleh masyarakat desa, kegiatan yang dijalankan oleh GEN ini menurutnya sangat menarik sekalipun banyak tantangan yang dihadapi.
Menariknya ketika kita sering berkunjung bersilaturahim ke masyarakat yang menjadi sasaran program tersebut.
Tantangan yang dihadapi biasanya kecemburuan sosial yang terjadi di masyarakat yang tidak menjadi sasaran program. Tetapi itu menurutnya suatu hal yang biasa di dalam masyarakat, dan untuk mengatasinya hanya dengan sering memberikan penjelasan dan memberikan pengertian terhadap masyarakat yang belum beruntung tersasar. (Saharudin/ADBMI)