SST dari Spongebob PART SATU
Oleh : Ismayani EL-Yamani
Ketika sang raja bumi muncul dari peraduannya dan mulai mengintip dari balik jendela. Sebersit sinar masuk, tepat mengenai wajah Lita. Ia pun terbangun dari tidur nyenyaknya dan beranjak dari tempat tidurnya. Disitulah saatnya Lita memulai harinya dengan semangat yang membaja.
Hari itu, Lita akan pentas drama musikalisasi puisi dalam rangka perpisahan kelas XII di salah satu gedung di daerahnya. Lita berperan sebagai Ummi Hannah, ibunda Siti Maryam.
Pada saat itu pula dan di tempat itu pula, tanpa sengaja Lita dipertemukan dengan sosok pria yang sebelumnya sama sekali tidak pernah ia kenal. Pria itu bernama Dika. Dika sendiri merupakan adik kelas Lita. Dalam acara tersebut, Dika juga ikut berpartisipasi dalam pementasan kolaborasi perkusi dan marawis.
Pertemuan itu dimulai pada saat kegiatan glady bersih. Saat itu, Lita bertanya pada Dika mengenai keberadaan boneka yang notabennya merupakan salah satu properti dalam pementasan drama musikalisasi tersebut, karena pada saat itu Lita melihat Dika lah yang memegang boneka tersebut. Dan dari sinilah cerita cinta ini dimulai.
Saat acara pementasan telah usai, Lita pulang bersama salah satu temannya. Sesampai di rumahnya, Lita membalas pesan Dika yang belum sempat ia balas. Dika mendapat nomor ponsel Lita dari salah satu temannya, semalam sebelum acara pementasan.
Percakapan via sms itu pun berjalan lancar, Lita merasa nyaman dan terhibur dengan kedatangan Dika dalam hidupnya, karena pada saat itu hati Lita sedang kosong, perasaan Lita melambung dibawa angan-angan dan berharap sesosok makhluk berwujud laki-laki untuk datang menangkapnya dan menjaganya dengan baik. Dan ternyata harapan Lita setali tiga uang dengan harapan Dika.
Mereka sama-sama membutuhkan sosok yang akan menjadi motivasi mereka untuk meniti kehidupan di dunia yang fana ini, sosok yang akan membantu mereka untuk move on dan berdamai dengan masa lalu mereka masing-masing. Berdamai bukan melupakan. Karena meratapi masa lalu hanya membuat kita melewatkan momen-momen indah dalam hidup ini.
Percakapan via sms tersebut berlangsung hingga malam hari. Tanpa disangka, Dika dengan beraninya menyatakan cinta pada Lita. Lita sontak terkejut. Lita tertegun membaca short message yang dikirim Dika. “ Secepat inikah laki-laki ini jatuh cinta padaku ? Padahal aku belum pernah mengenalnya sebelumnya,” gumamnya dalam hati.
Memang benar, Lita sama sekali belum pernah mengenal sosok laki-laki yang saat itu ingin mendayung bahtera cinta bersamanya. Sempat terbersit rasa ragu dan gundah gulana dalam benaknya. Namun perasaan itu segera ia tepis. Karena pada saat itu pula, hati Lita tidak dimiliki oleh siapa pun, untuk itu Lita memantapkan hatinya untuk menerima cinta Dika dan memulai menjalin hubungan asmara dengannya.
Terkadang manusia memang tidak pernah menduga jika suatu saat akan jatuh hati kepada seseorang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Belum ada satupun insan di dunia ini yang mengetahui hubungan asmara mereka.
Lita berniat untuk tidak mempublikasikan hubungannya pada siapapun, istilah kerennya “backstreet” . Tapi apalah daya, yang namanya orang lagi jatuh cinta, nggak akan pernah bisa disembunyikan dengan topeng setebal apapun. Lita memutuskan untuk menceritakan kabar bahagia ini pada sahabatnya, Caca.
“Kenapa kamu senyam-senyum sendiri dari tadi ? Obatnya habis ya ?“ tanya Caca dengan raut muka heran.
“Emang salah ya ? Orang senyum kok dilarang. Bukannya senyum itu ibadah ?” jawab Lita dengan pipi yang merona.
“Iya sih, tapi kan nggak biasanya kamu bersikap seperti ini, datang pagi-pagi ke sekolah, berjalan bak princes dan terlihat begitu sumringah hari ini, bukannya langsung bersihin kelas eh malah senyum-senyum nggak jelas.”
“Emang biasanya kayak apa ?”
“Kayak Monster !” pekik gadis bertubuh gempal itu pedas.
“Enak aja !”
“Yakin nih nggak mau cerita ? Cerita dong !” tanya Caca penasaran.
“Oke. Jadi begini sahabatku sayang. Sekarang sahabat mu ini sudah melepas status jomblonya. Masa aktif predikat lajang sudah berakhir. Nah, terus kamunya kapan ?”
“Kamu punya pacar baru ? Siapa ?” tanya Caca makin penasaran.
“Mmmm….Dika.”
“Hahhhh ? Dika ? Dika adek kelas itu ? Kok bisa ?” suara Caca sontak berubah menggelegar mendengar berita itu.
“Sssstttttt… kamu apa-apaan sih, nanti kalau orang lain tahu gimana ? Punya suara dikontrol dong !”
“Kok bisa sih kamu pacaran sama brondong ?”
“Iya bisa sih. Kan yang penting punya pacar. Dari pada kamu, masa jomblonya udah overdosis. Jomblo kok dipelihara ?” Lita meninggalkan Caca sembari tertawa terbahak-bahak.
“Iiiihhhh… Aku bukannya nggak mau pacaran, tapi aku cuma mau menghindari maksiat.” Caca mendengus kesal mendengar ledekan sahabatnya
BERSAMBUNG
Oleh : Ismayani EL-Yamani
Ketika sang raja bumi muncul dari peraduannya dan mulai mengintip dari balik jendela. Sebersit sinar masuk, tepat mengenai wajah Lita. Ia pun terbangun dari tidur nyenyaknya dan beranjak dari tempat tidurnya. Disitulah saatnya Lita memulai harinya dengan semangat yang membaja.
Hari itu, Lita akan pentas drama musikalisasi puisi dalam rangka perpisahan kelas XII di salah satu gedung di daerahnya. Lita berperan sebagai Ummi Hannah, ibunda Siti Maryam.
Pertemuan itu dimulai pada saat kegiatan glady bersih. Saat itu, Lita bertanya pada Dika mengenai keberadaan boneka yang notabennya merupakan salah satu properti dalam pementasan drama musikalisasi tersebut, karena pada saat itu Lita melihat Dika lah yang memegang boneka tersebut. Dan dari sinilah cerita cinta ini dimulai.
Saat acara pementasan telah usai, Lita pulang bersama salah satu temannya. Sesampai di rumahnya, Lita membalas pesan Dika yang belum sempat ia balas. Dika mendapat nomor ponsel Lita dari salah satu temannya, semalam sebelum acara pementasan.
Percakapan via sms itu pun berjalan lancar, Lita merasa nyaman dan terhibur dengan kedatangan Dika dalam hidupnya, karena pada saat itu hati Lita sedang kosong, perasaan Lita melambung dibawa angan-angan dan berharap sesosok makhluk berwujud laki-laki untuk datang menangkapnya dan menjaganya dengan baik. Dan ternyata harapan Lita setali tiga uang dengan harapan Dika.
Mereka sama-sama membutuhkan sosok yang akan menjadi motivasi mereka untuk meniti kehidupan di dunia yang fana ini, sosok yang akan membantu mereka untuk move on dan berdamai dengan masa lalu mereka masing-masing. Berdamai bukan melupakan. Karena meratapi masa lalu hanya membuat kita melewatkan momen-momen indah dalam hidup ini.
Percakapan via sms tersebut berlangsung hingga malam hari. Tanpa disangka, Dika dengan beraninya menyatakan cinta pada Lita. Lita sontak terkejut. Lita tertegun membaca short message yang dikirim Dika. “ Secepat inikah laki-laki ini jatuh cinta padaku ? Padahal aku belum pernah mengenalnya sebelumnya,” gumamnya dalam hati.
Memang benar, Lita sama sekali belum pernah mengenal sosok laki-laki yang saat itu ingin mendayung bahtera cinta bersamanya. Sempat terbersit rasa ragu dan gundah gulana dalam benaknya. Namun perasaan itu segera ia tepis. Karena pada saat itu pula, hati Lita tidak dimiliki oleh siapa pun, untuk itu Lita memantapkan hatinya untuk menerima cinta Dika dan memulai menjalin hubungan asmara dengannya.
Terkadang manusia memang tidak pernah menduga jika suatu saat akan jatuh hati kepada seseorang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Belum ada satupun insan di dunia ini yang mengetahui hubungan asmara mereka.
Lita berniat untuk tidak mempublikasikan hubungannya pada siapapun, istilah kerennya “backstreet” . Tapi apalah daya, yang namanya orang lagi jatuh cinta, nggak akan pernah bisa disembunyikan dengan topeng setebal apapun. Lita memutuskan untuk menceritakan kabar bahagia ini pada sahabatnya, Caca.
“Kenapa kamu senyam-senyum sendiri dari tadi ? Obatnya habis ya ?“ tanya Caca dengan raut muka heran.
“Emang salah ya ? Orang senyum kok dilarang. Bukannya senyum itu ibadah ?” jawab Lita dengan pipi yang merona.
“Iya sih, tapi kan nggak biasanya kamu bersikap seperti ini, datang pagi-pagi ke sekolah, berjalan bak princes dan terlihat begitu sumringah hari ini, bukannya langsung bersihin kelas eh malah senyum-senyum nggak jelas.”
“Emang biasanya kayak apa ?”
“Kayak Monster !” pekik gadis bertubuh gempal itu pedas.
“Enak aja !”
“Yakin nih nggak mau cerita ? Cerita dong !” tanya Caca penasaran.
“Oke. Jadi begini sahabatku sayang. Sekarang sahabat mu ini sudah melepas status jomblonya. Masa aktif predikat lajang sudah berakhir. Nah, terus kamunya kapan ?”
“Kamu punya pacar baru ? Siapa ?” tanya Caca makin penasaran.
“Mmmm….Dika.”
“Hahhhh ? Dika ? Dika adek kelas itu ? Kok bisa ?” suara Caca sontak berubah menggelegar mendengar berita itu.
“Sssstttttt… kamu apa-apaan sih, nanti kalau orang lain tahu gimana ? Punya suara dikontrol dong !”
“Kok bisa sih kamu pacaran sama brondong ?”
“Iya bisa sih. Kan yang penting punya pacar. Dari pada kamu, masa jomblonya udah overdosis. Jomblo kok dipelihara ?” Lita meninggalkan Caca sembari tertawa terbahak-bahak.
“Iiiihhhh… Aku bukannya nggak mau pacaran, tapi aku cuma mau menghindari maksiat.” Caca mendengus kesal mendengar ledekan sahabatnya
BERSAMBUNG