Langkah dan Cara Mewujudkan Sekolah Adiwiyata - SEKOLAH SEHAT

Panduan ini diberikan kepada sekolah dan Pembina dalam mewujudkan sebuah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Tahapan tersebut menjadi sebuah rangkaian kegiatan yang dapat dilakuan secara berututan dari langkah pertama hingga terakhir.


Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut;

Langkah Menuju Adiwiyata 1 : Membentuk tim sekolah

Tim sekolah adalah tim yang berperan penting dalam pelaksanaan Program Adiwiyata termasuk diantaranya pengelolaan lingkungan di sekolah, termasuk di dalamnya bagaimana melibatkan semua unsur warga sekolah menjadi penting termasuk keterlibatan aktif dari seluruh siswa. Partisipasi murid menjadi elemen penting.

Untuk mensukseskan Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan perlu dibentuk tim yang anggotanya antara lain terdiri atas:

  •     Kepala sekolah
  •     Siswa
  •     Guru
  •     Orangtua siswa
  •     Warga sekolah (misalnya: petugas kebersihan, petugas tata usaha, pengelola kantin)
  •     Pemerintah daerah (lurah, camat dan lain-lain)
  •     Masyarakatdi sekitar sekolah

Bentuk tim sekolah bervariasi tergantung pada kondisi sekolahnya. Tim inti mungkin dapat terdiri atas kepala sekolah, guru yang ditambah orang tua murid dan asyarakat sekitar. Anggota inti ini melakukan pertemuan berkala secara teratur. Anggota tim ini kemudian dapat menugaskan kelompok kerja yang lebih kecil untuk melaksanakan tugas harian. Kelompok kecil ini dapat mengikutsertakan siswa.

Hal lain yang penting adalah keberlanjutan rencana kerja tim dari satu periodeke periode berikutnya. Misalkan, anggota dari unsur siswa, mempunyai masa keanggotaan selama 1,5 tahun. Sebelum mengakhiri masa pengabdiannya, yang bersangkutan dapat mempersiapkan penggantinya dengan mengikutsertakannya dalam kegiatan agar anggota yang baru tidak harus mulai dari awal lagi.

Perencanaan juga penting untuk memastikan bahwa kegiatan Adiwiyata terus berlangsung, meskipun anggota-anggotanya telah berganti. Kegiatan sekolah adiwiyata bukan merupakan kegiatan orang per orang, melainkan merupakan kegiatan kolektif.

Apapun bentuk tim yang ada di sekolah, yang terpenting adalah harus tetap melibatkan siswa. Selain itu tim sekolah juga harus memenuhi tujuan sebagai berikut;

  • Pastikan bahwa seluruh sekolah mengetahui dan mengenal program Sekolah Adiwiyata dan membangun komunikasi yang kuat untuk memastikan warga sekolah mengetahui perkembangannya.
  • Pastikan bahwa semua komponen warga sekolah (terutama siswa) terwakili dalam proses pengambilan keputusan.
  • Menjaga komunikasi diantara peserta siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah dalam pelaksanaan program.
  • Mendokumentasikandan menyampaikan keputusan Komite. Komite harus mendokumentasikan keputusan mereka yang akan ditampilkan di papan pengumuman.

Isu-isu lokal dapat diangkat sebagai materi pembelajaran. Setelah Tim Adiwiyata dibentuk, maka dilakukan kajian lingkungan.

Langkah Menuju Sekolah Adiwiyata 2 : Kajian Lingkungan


Mengapa harus melaksanakan kajian lingkungan?

Sebelum memulai program pengelolaan lingkungan hidup, kajian lingkungan hidup perlu dilakukan. Checklist kajian lingkungan Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dirancang untuk memberikan gambaran kondisi sekolah saat ini.

Hasil kajian lingkungan akan menginformasikan Rencana Aksi apa yang akan dilakukan. Selain itu, kajian lingkungan juga akan membantu sekolah untuk menentukan perubahan apa yang diperlukan, mendesak, atau tidak dibutuhkan sama sekali. Ini juga akan membantu menetapkan sasaran yang realistis serta mengukur keberhasilan yang dicapai.

Menyelesaikan kajian lingkungan akan memastikan bahwa tidak ada hal-hal penting yang terabaikan. Selain itu, akan membantu siswa dan warga sekolah memahami kondisi lingkungan hidup di sekolah.



Bagaimana melakukan Kajian ?


Tim harus memastikan bahwa seluruh anggota tim bekerja sama sebaik mungkin untuk melaksanakan kajian. Hal yang penting adalah sebanyak mungkin siswa berpartisipasi dalam proses ini.

Kajian lingkungan oleh tim sekolah melalui sebuah instrumen checklist mencakup berbagai isu lingkungan sekolah, misalnya;

  •     Sampah
  •     Air
  •     Energi
  •     Makanan dan kantin sekolah.
  •     Keanekaragaman Hayati

Kesemua isu ini harus diamati selama kajian lingkungan dilakukan dengan menggunakan instrumen checklist. Checklist berisi serangkaian jawaban ”ya atau tidak”. Namun juga terdapat kolom untuk menuliskan komentar yang kemudian dapat digunakan untuk menambah informasi dalam penyusunan Rencana Aksi Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

Yang perlu untuk diperhatikan adalah, bahwa setiap sekolah harus melakukan kajian lingkungan sesuai dengan kondisi sekolah dan dengan cara yang terbaik yang dapat dilakukan. Libatkan peserta didik sebanyak mungkin.

Kajian lingkungan dilakukan pada kurun waktu tertentu, misalnya dilakukan tahunan atau dua tahun sekali sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur dan mengevaluasi kemajuan kinerja tim sekolah.

Kajian adalah cara yang sangat efektif untuk mengevaluasi sasaran. Hasil kajian Lingkungan digunakan untuk menyusun Rencana Aksi.

Catatan:

  •     Siswa dan warga sekolah melaksanakan kajian lingkungan Sekolah dengan masukan dengan pihak lain di luar tim.
  •     Sebuah dokumen review digunakan yang mencakup setiap area dampak lingkungan.
  •     Hasil dari kajian ini disusun menjadi satu dokumen untuk ditampilkan pada papan pengumuman Sekolah dan situs web (jika sekolah memilikinya), siswa yang terlibat dalam kajian mengumpulkan saran-saran yang dapat dilakukan di kelas.
  •     Sebuah kajian lingkungan dapat dilakukan setahun sekali untuk mengevaluasi kemajuan keseluruhan pelaksanaan.

Langkah dan Cara Mewujudkan Adiwiyata 3 : Rencana dan Terapan Aksi


Rencana aksi menjadi inti dari program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Perencanaan ini adalah serangkaian kegiatan dan sasaran yang dijadwalkan. Perencanaan ini juga akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan lingkungan sebagai hasil dari kajian lingkungan yang telah dilakukan. Seperti halnya dengan setiap tahapan dari proses Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, siswa harus terlibat dalam menyusun Rencana Aksi sekolah.  


Bagaimana mengembangkan Rencana Aksi?


Rencana aksi harus dikembangkan berdasarkan hasil kajian lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan disusun dengan tujuan yang jelas, tenggat waktu yang jelas, dan juga penanggung jwab kegiatan yang jelas.

Hal tersebut dilakuan untuk setiap tahapan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, yang penting untuk dilakukan adalah berbagai kegiatan yang akan dilakukan dengan melibatkan siswa sedapat mungkin dikaitkan dengan kurikulum sebagai suatu bagian dari proses pembelajaran.

Dalam penyusunan rencana aksi yang juga perlu diperhatikan adalah pastikan bahwa sasaran yang ditetapkan realistis sesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dapat dicapai. Jangan terlalu ambisius sehingga sulit mencapai sasaran karena kegagalan dalam memenuhi target dapat berakibat menurunkan motivasi.

Jika hasil dari kajian lingkungan mengharuskan bahwa sekolah perlu membuat banyak sasaran yang ingin dicapai, jangan diselesaikan semuanya sekaligus. Sebaiknya membuat suatu skala prioritas kegiatan. Prioritas kegiatan dapat dilakukan dengan membagi sasaran ke dalam rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.


Proses Perencanaan Aksi


Beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam membuat perencaan aksi di sekolah adalah sebagai berikut;

  • Penyusunan rencana aksi berangkat dari hasil kajian lingkungan yang telah dilakukan oleh tim lingkungan sekolah. Pilihlah topik yang sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah dengan mempertimbangkan kemampuan dan tenggat waktu yang dimiliki. Misalnya, sekolah ingin mengatasi permasalahan sampah sebagai kegiatan utama.
  • Maka semua sumberdaya yang dimiliki sekolah diarahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dan jika ada bagian yang tidak mampu diselesaikan oleh sekolah, maka perlu dicari cara bagaimana sekolah bekerja sama dengan pihak lain agar dapat mengatasinya. Misalnya bekerjasama dengan dinas kebersihan dalam mengangkut sampah ke TPA.
  • Tetapkan bagaimana cara mengukur tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan. Siapkan instrumen yang dapat mengukur setiap capaian program yang telah ditetapkan. Misalnya jika anda ingin mengatasi konsumsi energi, pengukuran dapat dilakukan dengan cara mengamati tagihan listrik setiap bulannya.
  • Diskusikan jangka waktu untuk setiap aktivitas. Apakah kegiatan tersebut akan dicapai dalam jangka pendek, menengah atau jangka panjang.
  • Tetapkan siapa yang akan menjadi penangggung jawab setiap kegiatan. Sedapat mungkin kegiatan harus melibatkan siswa.
  • Lakukan monitoring terhadapalokasi dana yang dibelanjakan untuk setiap aktivitas yang dilakukan. 

CARA Jitu Menuju Sekolah Adiwiyata 3 : Monitoring dan Evaluasi


Untuk mengetahui apakah tim sekolah berhasil mencapai target yang tercantum dalam Rencana Aksi atau tidak, maka harus dilakukan pemantauan dan mengukur kemajuan yang diharapkan. Proses monitoring terus menerus akan membantu memastikan bahwa kegiatan ini tetap berkelanjutan.


Bagaimana cara melakukan monitoring kemajuan?


Metode monitoring yang digunakan akan tergantung pada sasaran dan kriteria pengukuran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Aksi untuk setiap topik.

Dalam beberapa kasus akan ada cara mudah dan akurat untuk mengukur kemajuan, antara lain:

  • Melakukan pembacaan meter dan perhitungan tagihan energi untuk melihat perubahan kegiatan penghematan energi.
  • Menimbang sampah yang terkumpul untuk didaur ulang. Penimbangan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh kegiatan pengelolaan sampah.
  • Mendokumentasikan setiap tahap kegiatan sebelum, selama dan setelah foto-foto untuk membandingkan perubahan yang terjadi di sekolah.
  • Membuat daftar spesies (jika memungkinkan) sebelum dan setelah kegiatan untuk melihat pengaruh untuk menunjukkan dampak kegiatan terhadap keanekaragaman hayati di sekitar sekolah.
  • Menggunakan kuesioner dan survei untuk mengumpulkan data kemajuan kegiatan dengan melibatkan siswa.
  • Hasil pemantauan diumumkan ke warga sekolah, misalnya dalam bentuk grafik.
  • Kemajuan kegiatan diumumkan di papan pengumuman Sekolah.

Evaluasi kegiatan memungkinkan sekolah untuk membuat perubahan pada Rencana Aksi Anda jika diperlukan. Data pemantauan akan membantu mengidentifikasi apakah mencapai sasaran atau tidak dan apakah sudah efektif atau belum.

Dengan evaluasi itu tim dapat memutuskan apakah perubahan sasaran awal, kegiatan yang diperlukan, dan apa yang harus dilibatkan. Salah satu cara yang sangat efektif untuk mengevaluasi sasaran adalah melakukan tindak lanjut Kajian Lingkungan.

Sasaran awal dari program Sekolah Adiwiyata (Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan) adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kegiatan lingkungan di sekolah dan masyarakat sekitarnya. Untuk memastikan sasaran awal ini tercapai adalah memastikan sebanyak mungkin orang ambil bagian dalam kegiatan ini dan warga sekolah terlibat didalamnya.


Bagaimana melibatkan warga sekolah


Salah satu cara terbaik untuk melibatkan warga sekolah adalah untuk mengatur kegiatan rutin dan hari-hari tertentu yang dianggap penting (action day). Pada waktu tertentu Hari Aksi adalah kesempatan bagi semua orang di sekolah - murid, guru dan staf lain - serta pihak yang berkepentingan dari masyarakat setempat, untuk bersama-sama mencapai beberapa target yang ditetapkan dalam Rencana Aksi Anda.

Hari Aksi perlu terencana, baik dalam hal mengalokasikan tanggung jawab dan memastikan bahwa semua orang tahu tentang mereka. Action day penting, tetapi kegiatan rutin juga sangat penting. Kegiatan seperti daur ulang, penghematan energi dan air hanya berhasil jika semua orang yang terlibat.

Mengapa melibatkan masyarakat luas?


Melibatkan masyarakat luas dalam sekolah adiwiyata sangat bermanfaat. Orang tua siswa, masyarakat sekitar, dan pemerintah lokal dan dunia usaha dapat menjadi referensi untuk memeperkaya informasi, pelatihan atau membantu membiayai kegiatan. Melibatkan masyarakat dan media masa untuk memperluas penyebaran informasi misalnya dengan membuat newsletter, press release ke media lokal, dan sebagainya.

Sumber : Diolah dari Laman Kementerian Lingkungan Hidup