Putus asa adalah sebuah perjalanan hidup yang sangat membosankan. Erat kaitanya dengan usaha manusia. Dalam sebuah usaha, putus asa, hampir semua manusia, sudah mengalaminya.
Putus asa bukan saja dikaitkan dengan urusan dunia, damun juga urusan akhirat. Urusan dunia contohnya, seringkali putus asa terjadi ketika apa yang diniatkan bukan karena Allah, tidak tercapai. Contohnya ketika melamar pacar.
Contoh pacar, kami sebutkan karena pacaran bagian dari simbol maksiat yang sangat dekat dengan dosa.Banyak yang putus asa bahkan sampai merusak hidupnya gara-gara pacaran. Hingga, kami contohkan keputusasaaan jenis ini terkait erat dengan urusan dunia.
Putus asa dalam urusan akhirat, contohnya, seringkali kita berdoa, tapi tak kunjung juga terkabulkan. Lalu bagaimana Putus Asa dalam Islam. Rasulullah SAW, terkait perjuangan hidup bersabda “Sungguh sangat menakjubkan urusan orang-orang mu’min, apabila ia mendapat nikmat, ia bersyukur, apabila ia tertimpa musibah, ia bersabar”.
Dari Hadits diatas, selayaknya orang-orang beriman menghadapi musibah dengan sabar dan jangan malah berputus asa. Allah SWT sangat membenci orang-orang yang berputus asa dari rahmatNya.
Contoh Inspirasi agar Jangan Putus Asa
Kami pastikan, Anda pernah memperhatikan seorang bayi yang sedang belajar berjalan. (Kecuali Ditakdirkan tidak bisa melihat/buta. Nauzubillah) Bayi jatuh, bangun lagi, jatuh lagi, bangun lagi. Bayi tak pernah berputus asa untuk bisa berjalan. Ia tidak pernah bosan untuk mencoba hal-hal baru dalam wawasan baru semampunya dalam masa kanak-kanaknya.
Walau tak mengerti bahwa belajar berjalan adalah sebuah usaha, maka sedemikian rajinnya, bayi seolah-olah menjadi kurikulum dari Allah, bahwa kita tidak boleh putus asa. Karena, sebagaimana yang kita tahu, bayi belum tau apa-apa, namun ia tak pernah berhenti untuk berjuang.
Bayi diberikan seolah-olah tahu bahwa inilah jalan keberhasilan yang harus ditempuh. Tanpa kenal lelah dia terus berusaha dan terus berlatih hingga akhirnya ia bisa berjalan sebagai buah dari usaha yang dilakukan sepanjang usia kanak-kanaknya.
Bayangkan kalau saat ia jatuh lalu sang bayi memutuskan untuk berhenti berusaha, putus asa ataupun ia bosan lalu ia bermalas-malasan, dapat dipastikan ia takkan bisa berjalan sampai dewasa. Tapi Allah SWT menciptakan bayi tidak seperti itu. Secara naluri ia akan berlatih dan terus berlatih hingga ia bisa berjalan.
Contoh Inspirasi Bahwa Anda Jangan Putus Asa
Pernahkah kita melihat diri kita yang sedang berikhtiar?. Sedang mencari ilmu atau sedang berkarya untuk hasil terbaik lalu banyak ujian, cobaan dan aral rintang menghadang, apakah kita akan mandeg, atau terus istiqomah dan terus konsisten atas usaha yang sedang kita jalani? Ya sikap istiqomahlah yang harus kita pilih, bukan sebaliknya.
Kalau kita di tengah jalan berputus asa, sia-sialah usaha kita selama ini. Sangat disayangkan bukan? Pantang menyerah, itulah yang harus kita lakukan agar kita bisa meraih tujuan dan memperoleh keberhasilan dari usaha yang sedang kita jalani.
Sebelum Dilanjutkan, Baca Juga :
Daftar Sekolah Adiwiyata Mandiri, Inspirasi Juwiter
Kisah Nabi Sulaiman dan Ikan PAUS
Sekolah Sehat Menurut Agama
Contoh Dalil yang membuat kita Jangan Putus Asa
Banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang melarang kita untuk berputus asa seperti dalam Al Quran Surat Yusuf ayat 81, Allah SWT berfirman artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Pada ayat tersebut diceritakan bahwa Nabi Ya’kub meminta anak-anaknya untuk mencari Yusuf. Ia sudah sangat rindu kepada Yusuf, anak kesayangannya yang mempunyai kelebihan dibanding anak-anaknya yang lain karena telah sekian lama berpisah sejak Yusuf ketika dulu diajak bermain oleh saudara-saudaranya yang lain.
Nabi Ya’kub berpesan kepada anak-anaknya agar tidak berputus asa dari rahmat Allah agar mereka terus dan terus mencari Yusuf sampai ketemu. Akhirnya atas izin Allah akhirnya mereka dapat bertemu Yusuf. Demikian juga dalam Al Quran Surat Al Hijr ayat 51-56 Allah SWT berfirman : “Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim.
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam.” Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu.” Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim.
Berkata Ibrahim: “Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (dilaksanakannya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?” Mereka menjawab: “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” Ayat di atas menceritakan bahwa para malaikat memberi kabar gembira kepada Ibrohim AS bahwa Ia akan dkaruniai seorang anak yang alim yaitu nabiyulloh Ishak AS, padahal ketika itu usianya sudah renta.
Secara logika sungguh sulit mempunyai keturunan saat usia sudah lanjut.
Karena itu Ibrahim menyanggahnya dengan mengatakan bahwa bagaimana mungkin ia akan mempunyai anak sementara usianya sudah lanjut.
Lalu malaikat meyakinkan Nabi Ibrahim bahwa kabar gembira yang diterimanya adalah benar dan berpesan agar ia tidak termasuk orang yang berputus asa. Dan memang benar Nabi Ibrahim tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah, walaupun usia sudah lanjut namun ia terus berdoa agar mendapatkan seorang keturunan, sebagaimana ayat ke 56 yaitu “Tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang sesat.”
Mungkin diantara kita ada yang sedang diuji Allah SWT , sulit mendapatkan keturunan bisa mengambil ibrah dari kisah Ibrahim ini. Terus dan teruslah berdoa kepada Allah SWT agar dkaruniai anak yang sholeh dan sholehah sambil berikhtiar agar apa yang kita inginkan terkabul.
Pada ayat yang lain yakni dalam Al Quran Surat Al Insyiroh ayat 5-6 Allah SWT berfirman : “Fainna ma’al ‘usrii yusron, inna ma’al ‘usrii yusron “ Artinya : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Pada ayat di atas Allah SWT menyebutkan sampai dua kali bahwa sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.
Pada ayat tersebut Allah SWT membimbing kita agar jangan pernah menyerah pada keadaan sesulit apapun. Jangan pernah berputus asa. Karena apa? Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Yakinlah bahwa harapan itu masih ada. Jadi, tidak ada alasan buat kita untuk loyo, patah semangat, dan berkeluh kesah karena ditimpa ujian atau musbah.
Teruslah semangat agar tercapai harapan-harapan kita. jangan pernah berputus asa. Ingat bahwa rahmat Allah SWTsangat luas, Allah SWT juga tidak akan membebani hamba melainkan sesuai kemampuannya.
Maka sebagaimana yang disebutkan atau didakwahkan oleh sumber http://afifulikhwan.blogspot.sg, kami juga mengatakan tidak ada kamusnya bagi seorang muslim untuk berputus asa dalam kehidupan, karena sesungguhnya banyak kisah teladan yang menggambarkan seberapa dekatnya kita dengan keberhasilan, lalu kandas d tengah jalan gara-gara berputus asa.
“Jadi apapun ujian yang menghadang kita, tetaplah optimis bahwa suatu saat nanti kita akan berhasil. Tetaplah semangat,” pesannya.
Putus asa bukan saja dikaitkan dengan urusan dunia, damun juga urusan akhirat. Urusan dunia contohnya, seringkali putus asa terjadi ketika apa yang diniatkan bukan karena Allah, tidak tercapai. Contohnya ketika melamar pacar.
Contoh pacar, kami sebutkan karena pacaran bagian dari simbol maksiat yang sangat dekat dengan dosa.Banyak yang putus asa bahkan sampai merusak hidupnya gara-gara pacaran. Hingga, kami contohkan keputusasaaan jenis ini terkait erat dengan urusan dunia.
Putus asa dalam urusan akhirat, contohnya, seringkali kita berdoa, tapi tak kunjung juga terkabulkan. Lalu bagaimana Putus Asa dalam Islam. Rasulullah SAW, terkait perjuangan hidup bersabda “Sungguh sangat menakjubkan urusan orang-orang mu’min, apabila ia mendapat nikmat, ia bersyukur, apabila ia tertimpa musibah, ia bersabar”.
Dari Hadits diatas, selayaknya orang-orang beriman menghadapi musibah dengan sabar dan jangan malah berputus asa. Allah SWT sangat membenci orang-orang yang berputus asa dari rahmatNya.
Contoh Inspirasi agar Jangan Putus Asa
Kami pastikan, Anda pernah memperhatikan seorang bayi yang sedang belajar berjalan. (Kecuali Ditakdirkan tidak bisa melihat/buta. Nauzubillah) Bayi jatuh, bangun lagi, jatuh lagi, bangun lagi. Bayi tak pernah berputus asa untuk bisa berjalan. Ia tidak pernah bosan untuk mencoba hal-hal baru dalam wawasan baru semampunya dalam masa kanak-kanaknya.
Walau tak mengerti bahwa belajar berjalan adalah sebuah usaha, maka sedemikian rajinnya, bayi seolah-olah menjadi kurikulum dari Allah, bahwa kita tidak boleh putus asa. Karena, sebagaimana yang kita tahu, bayi belum tau apa-apa, namun ia tak pernah berhenti untuk berjuang.
Bayi diberikan seolah-olah tahu bahwa inilah jalan keberhasilan yang harus ditempuh. Tanpa kenal lelah dia terus berusaha dan terus berlatih hingga akhirnya ia bisa berjalan sebagai buah dari usaha yang dilakukan sepanjang usia kanak-kanaknya.
Bayangkan kalau saat ia jatuh lalu sang bayi memutuskan untuk berhenti berusaha, putus asa ataupun ia bosan lalu ia bermalas-malasan, dapat dipastikan ia takkan bisa berjalan sampai dewasa. Tapi Allah SWT menciptakan bayi tidak seperti itu. Secara naluri ia akan berlatih dan terus berlatih hingga ia bisa berjalan.
Contoh Inspirasi Bahwa Anda Jangan Putus Asa
Pernahkah kita melihat diri kita yang sedang berikhtiar?. Sedang mencari ilmu atau sedang berkarya untuk hasil terbaik lalu banyak ujian, cobaan dan aral rintang menghadang, apakah kita akan mandeg, atau terus istiqomah dan terus konsisten atas usaha yang sedang kita jalani? Ya sikap istiqomahlah yang harus kita pilih, bukan sebaliknya.
Kalau kita di tengah jalan berputus asa, sia-sialah usaha kita selama ini. Sangat disayangkan bukan? Pantang menyerah, itulah yang harus kita lakukan agar kita bisa meraih tujuan dan memperoleh keberhasilan dari usaha yang sedang kita jalani.
Sebelum Dilanjutkan, Baca Juga :
Daftar Sekolah Adiwiyata Mandiri, Inspirasi Juwiter
Kisah Nabi Sulaiman dan Ikan PAUS
Sekolah Sehat Menurut Agama
Contoh Dalil yang membuat kita Jangan Putus Asa
Banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang melarang kita untuk berputus asa seperti dalam Al Quran Surat Yusuf ayat 81, Allah SWT berfirman artinya : “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Pada ayat tersebut diceritakan bahwa Nabi Ya’kub meminta anak-anaknya untuk mencari Yusuf. Ia sudah sangat rindu kepada Yusuf, anak kesayangannya yang mempunyai kelebihan dibanding anak-anaknya yang lain karena telah sekian lama berpisah sejak Yusuf ketika dulu diajak bermain oleh saudara-saudaranya yang lain.
Nabi Ya’kub berpesan kepada anak-anaknya agar tidak berputus asa dari rahmat Allah agar mereka terus dan terus mencari Yusuf sampai ketemu. Akhirnya atas izin Allah akhirnya mereka dapat bertemu Yusuf. Demikian juga dalam Al Quran Surat Al Hijr ayat 51-56 Allah SWT berfirman : “Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim.
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam.” Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu.” Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim.
Berkata Ibrahim: “Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (dilaksanakannya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?” Mereka menjawab: “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” Ayat di atas menceritakan bahwa para malaikat memberi kabar gembira kepada Ibrohim AS bahwa Ia akan dkaruniai seorang anak yang alim yaitu nabiyulloh Ishak AS, padahal ketika itu usianya sudah renta.
Secara logika sungguh sulit mempunyai keturunan saat usia sudah lanjut.
Karena itu Ibrahim menyanggahnya dengan mengatakan bahwa bagaimana mungkin ia akan mempunyai anak sementara usianya sudah lanjut.
Lalu malaikat meyakinkan Nabi Ibrahim bahwa kabar gembira yang diterimanya adalah benar dan berpesan agar ia tidak termasuk orang yang berputus asa. Dan memang benar Nabi Ibrahim tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah, walaupun usia sudah lanjut namun ia terus berdoa agar mendapatkan seorang keturunan, sebagaimana ayat ke 56 yaitu “Tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang sesat.”
Mungkin diantara kita ada yang sedang diuji Allah SWT , sulit mendapatkan keturunan bisa mengambil ibrah dari kisah Ibrahim ini. Terus dan teruslah berdoa kepada Allah SWT agar dkaruniai anak yang sholeh dan sholehah sambil berikhtiar agar apa yang kita inginkan terkabul.
Pada ayat yang lain yakni dalam Al Quran Surat Al Insyiroh ayat 5-6 Allah SWT berfirman : “Fainna ma’al ‘usrii yusron, inna ma’al ‘usrii yusron “ Artinya : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” Pada ayat di atas Allah SWT menyebutkan sampai dua kali bahwa sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.
Pada ayat tersebut Allah SWT membimbing kita agar jangan pernah menyerah pada keadaan sesulit apapun. Jangan pernah berputus asa. Karena apa? Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Yakinlah bahwa harapan itu masih ada. Jadi, tidak ada alasan buat kita untuk loyo, patah semangat, dan berkeluh kesah karena ditimpa ujian atau musbah.
Teruslah semangat agar tercapai harapan-harapan kita. jangan pernah berputus asa. Ingat bahwa rahmat Allah SWTsangat luas, Allah SWT juga tidak akan membebani hamba melainkan sesuai kemampuannya.
Maka sebagaimana yang disebutkan atau didakwahkan oleh sumber http://afifulikhwan.blogspot.sg, kami juga mengatakan tidak ada kamusnya bagi seorang muslim untuk berputus asa dalam kehidupan, karena sesungguhnya banyak kisah teladan yang menggambarkan seberapa dekatnya kita dengan keberhasilan, lalu kandas d tengah jalan gara-gara berputus asa.
“Jadi apapun ujian yang menghadang kita, tetaplah optimis bahwa suatu saat nanti kita akan berhasil. Tetaplah semangat,” pesannya.