INSPIRASI, Juwiter...!!! Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan kepada siswa dan lingkungannya.
Adapun tujuan dari pelayanan kesehatan adalah :
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan terkait pelayanan kesehatan sekolah, antara lain meliputi:
Untuk memaksimalkan kegiatan pelayanan kesehatan diperlukan pendekatan dan metode yang tepat, strategis, efektif, dan efisien. Untuk pendekatan pelayanan kesehatan dapat dikelompokan menjadi tiga pendekatan, yakni:
Untuk menciptakan atau mewujudkan sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan perlu dilaksanakan tahapan-tahapan yang meliputi persiapan, perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, berikut penjelasannya
1) Persiapan Mewujudkan Sekolah Sehat
2) Perencanaan Sekolah Sehat
Tim Pengembangan menyusun rencana aksi tahunan untuk mewujudkan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan yang terintegrasi dalam kebijakan, program, dan kegiatan yang sudah ada, seperti Usaha Kesehatan Sekolah, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Aman Bencana, Rute Aman Selamat Sekolah, dan lainnya sebagai komponen penting dalam perencanaan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
3) Pelaksanaan Mewujudkan Sekolah Sehat
Tim Pengembangan melaksanakan rencana aksi tahunan dengan mengoptimalkan semua sumber daya pemerintah, masyarakat, serta dunia industri dan usaha.
4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Sekolah Sehat
Tim Pengembangan melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas rencana aksi gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan, selanjutnya melakukan pelaporan hasil evaluasi dalam rapat kerja yang dihadiri tim pengembangkan dan warga sekolah lainnya.
Adapun tujuan dari pelayanan kesehatan adalah :
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
- Meningkatkan daya tahan tubuh siswa terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
- Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan siswa yang cedera/cacat agar dapat berfungsi secara optimal.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan terkait pelayanan kesehatan sekolah, antara lain meliputi:
- Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan.
- Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit.
- Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan siswa yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
Untuk memaksimalkan kegiatan pelayanan kesehatan diperlukan pendekatan dan metode yang tepat, strategis, efektif, dan efisien. Untuk pendekatan pelayanan kesehatan dapat dikelompokan menjadi tiga pendekatan, yakni:
- Pendekatan yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah perorangan, antara lain pencarian, pemeriksaan, dan pengobatan penderita.
- Pendekatan yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah lingkungan di sekolah, khususnya masalah lingkungan yang tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan optimal.
- Pendekatan yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat sekolah.
Sedangkan, untuk metode pelayanan kesehatan, setidaknya ada 5 (lima) metode yang dapat digunakan, yakni:
- Penataran/pelatihan
- Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling)
- Penyuluhan kesehatan
- Pemeriksaan langsung
- Pengamatan (observasi).
Tahapan Mewujudkan Sekolah Sehat
Untuk menciptakan atau mewujudkan sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan perlu dilaksanakan tahapan-tahapan yang meliputi persiapan, perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, berikut penjelasannya
1) Persiapan Mewujudkan Sekolah Sehat
- Melakukan konsultasi dengan siswa untuk memetakan pemenuhan hak-hak, kebutuhan siswa, dan menyusun rekomendasi;
- Kepala sekolah, komite sekolah, orang tua/wali, dan siswa berkomitmen untuk mengembangkan sekolah sehat, aman ramah anak, dan menyenangkan. Komitmen ini bentuk kebijakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan;
- Kepala sekolah bersama komite sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan, serta siswa membentuk Tim Pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan;
- Tim ini bertugas untuk mengoordinasikan berbagai upaya pengembangan menuju sekolah sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan; meliputi sosialisasi pentingnya sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan; menyusun dan melaksanakan rencana; memantau proses pengembangan; dan evaluasi;
- Tim Pengembangan mengidentifikasi potensi, kapasitas, kerentanan, dan ancaman di sekolah untuk mengembangkan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan;
2) Perencanaan Sekolah Sehat
Tim Pengembangan menyusun rencana aksi tahunan untuk mewujudkan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan yang terintegrasi dalam kebijakan, program, dan kegiatan yang sudah ada, seperti Usaha Kesehatan Sekolah, Sekolah Adiwiyata, Sekolah Aman Bencana, Rute Aman Selamat Sekolah, dan lainnya sebagai komponen penting dalam perencanaan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan.
3) Pelaksanaan Mewujudkan Sekolah Sehat
Tim Pengembangan melaksanakan rencana aksi tahunan dengan mengoptimalkan semua sumber daya pemerintah, masyarakat, serta dunia industri dan usaha.
4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Sekolah Sehat
Tim Pengembangan melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas rencana aksi gerakan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan, selanjutnya melakukan pelaporan hasil evaluasi dalam rapat kerja yang dihadiri tim pengembangkan dan warga sekolah lainnya.